fbpx
Home » Kiat-kiat Bermanfaat Saat Kita Meninggalkan Anak di Rumah dengan Pengasuh

Kiat-kiat Bermanfaat Saat Kita Meninggalkan Anak di Rumah dengan Pengasuh

Keberadaan orangtua disisi buah hati adalah sebuah kebutuhan khusus bagi anak. Namun, terkadang keadaan membuat orangtua dan anak terpaksa berpisah meski hanya untuk beberapa jam. Bagi anak yang sudah cukup besar, hal ini mungkin tak terlalu menjadi masalah. Namun bagi anak-anak usia sekolah dasar terlebih lagi balita, ketiadaan orangtua disamping anak bisa menimbulkan masalah tersendiri.

Sebenarnya ada banyak cara agar proses tumbuh kembang anak tetap berjalan normal meskipun Anda sebagai orangtuanya memiliki aktifitas diluar rumah. Disini Anda akan menyimak beberapa kiat yang bisa dijadikan referensi bagi orangtua yang memiliki kegiatan padat diluar rumah.

1. Pastikan Anak Ada yang Menjaga di Rumah Bersama Pengasuh

Sebelum Anda memiliki pengasuh yang nantinya akan menjadi pengasuh anak dirumah ketika Anda memiliki kegiatan atau aktifitas yang padat diluar, alangkah baiknya Anda melakukan proses seleksi terlebih dahulu terhadap pengasuh. Seleksi yang perlu dilakukan meliputi:

  • Seleksi Kesehatan

Pastikan calon pengasuh Anda tidak mengidap penyakit menular seperti: TBC paru, penyakit menular seksual ataupun penyakit menular lainnya. Infeksi TBC yang berasal dari orang dewasa dapat dengan mudah menular pada anak-anak, terutama bayi yang ditularkan melalui cipratan air ludah. Sementara penyakit menular seksual seperti sifilis atau penyakit lainnya bisa menular melalui handuk atau pakaian yang dikenakan pengasuh. Pergilah ke dokter umum dan utarakan maksud Anda untuk melakukan pemeriksaan terhadap calon pengasuh Anda. Dokter selanjutnya akan memberikan kepada Anda surat rujukan untuk pemeriksaan di laboratorium.

  • Seleksi Asal-Usul

Pastikan asal-usul calon pengasuh Anda. Mintalah kartu identitas atau surat jalan dari tempat tinggalnya. Lebih aman lagi, Anda wajib mengetahui dimana tempat tinggalnya, minimal desanya. Memastikan asal-usul ini sangat penting apalagi bila Anda dan pasangan Anda memang diharuskan bekerja meninggalkan rumah dan anak-anak hanya ditinggal dirumah bersama pengasuh. Hal ini untuk menanamkan kewaspadaan sejak dini bahwa dewasa ini semakin marak kasus-kasus kejahatan yang melibatkan orang-orang terdekat.

Setelah Anda memastikan kondisi kesehatan dan asal-usulnya, langkah selanjutnya adalah memberitahukan aturan-aturan yang berlaku dirumah, misalnya tentang larangan pemutaran acara televisi di chanel atau acara tertentu, cara menegur anak, cara menyuapi anak dan aturan lainnya. Jangan harap pengasuh dapat langsung menjalani semua aturan dalam rumah Anda. Perlu kesabaran ekstra sampai ia dapat menerapkannya.

Yang paling penting dijaga dalam hubungan antara Anda dan pengasuh adalah anggaplah pengasuh sebagai mitra dalam mendidik anak, bukan sebagai bawahan yang Anda bayar untuk tugas-tugas yang seharusnya merupakan pekerjaan Anda. Penyadaran posisi ini penting karena akan membuat perlakuan Anda pada pengasuh akan berbeda dan pengasuhpun akan merasa nyaman berada dirumah Anda.

2. Bisa dijaga juga oleh Kerabat

Jika Anda tinggal bersama orangtua, mertua atau keluarga lainnya, mereka memang bisa diminta untuk mengawasi pengasuh anak Anda. Dan Anda mungkin lebih merasa nyaman karena mereka lebih bisa dipercaya dan perhatian mereka terhadap anak Anda tidak diragukan lagi. Namun Anda tetap harus membicarakan masalah pengurusan anak ini secara khusus. Terutama tentang kesepakatan-kesepakatan gaya pengasuhan yang mungkin berbeda dengan yang Anda harapkan.

Satu lagi yang perlu diingat bahwa bila Anda tidak memiliki pengasuh, jangan membebani kerabat Anda dengan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menyetrika atau pun pekerjaaan lain. Janganlah nanti Anda malah keenakan karena pekerjaan itu sudah dikerjakan oleh mereka bahkan jika mereka ‘rela’ mengerjakannya.

3. Pastikan Pekerjaan Sudah Beres

Sebaiknya jangan bebani pengasuh dengan pekerjaan rumah tangga lainnya saat ia mendapat tugas mengasuh anak, terutama bayi. Bangunlan sebelum fajar dan kerjakanlah pekerjaan rumah seoptimal mungkin. Akan lebih baik jika Anda dan pasangan Anda dapat bahu-membahu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah sehingga semakin efisien waktu yang dipakai dan semakin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan

4. Tinggalkan Nomer Telepon

Tinggalkan nomer-nomer Telepon, no HP atau kontak tempat-tempat khusus dimana Anda biasa beraktifitas agar Anda dan pasangan Anda bisa dihubungi sewaktu-waktu jika ada suatu keperluan mendadak. Tinggalkan pula nomer-nomer penting lainnya sebagai usaha preventif jika suatu ketika pada saat genting Anda dan pasangan Anda tidak bisa dihubungi. Nomer-nomer itu bisa berupa nomer orangtua, mertua atau kerabat dekat lainnya, nomer Telepon polisi, Ambulance, pemadam kebakaran juga nomer –nomer Telepon tetangga dekat rumah. Letakkan daftar-daftar nomer Telepon tersebut ditempat yang paling strategis dan mudah dilihat.

5. Jaga Hubungan Baik dengan Tetangga

Bila hubungan Anda dengan tetangga baik, maka merekapun akan peduli dengan anak-anak Anda. Paling tidak bila ada sesuatu yang terjadi pada anak anda, mereka akan bereaksi dan mengabari Anda.

Akhirnya perlu diingat bahwa mengasuh anak adalah tanggung jawab Anda sebagai orangtua. Pengasuh, mertua dan kerabat lainnya adalah mitra yang membantu Anda untuk sementara. Janganlah lengah karena sudah ada yang menggantikan tugas Anda itu, jangan pula kelewat batas untuk tak mempercayai siapapun untuk bersama anak Anda.

Semoga bermanfaat.