Anak yang memasuki usia remaja akan mengalami perubahan kondisi fisik secara signifikan. Tidak hanya kondisi fisiknya yang berubah, anak remaja juga akan merasakan perubahan secara mental dan emosional di dalam dirinya.
Perubahan fisik, mental dan emosional remaja akan menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua dalam menghadapi anak remaja. Ditambah lagi, masa remaja juga merupakan masa mengejar jati diri. Maka jangan heran, saat anak memasuki usia remaja mulai sering melawan dan tidak mau menurut.
Penyebab kenakalan remaja biasanya karena faktor lingkungan yang buruk, ditambah lagi jika si Remaja tidak dekat dengan orangtuanya.
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, sehingga dapat dikatakan masa remaja merupakan jembatan penghubung kedua masa tersebut. Selain itu masa remaja merupakan masa krisis, sehingga jangan heran kenakalan remaja adalah hal yang umum terjadi dimana-mana.
Berikut cara mengatasai kenakalan remaja:
1. Perbaiki Komunikasi
Hal pertama yang sangat penting diperhatikan orangtua adalah membangun komunikasi yang baik dengan anak remaja, sangat penting memperbaiki bentuk komunikasi. Harus diketahui, bahwa marah apalagi memukul bukanlah cara (dan tidak akan efektif) memperbaiki perilaku buruk remaja.
2. Utamakan Kelembutan
Masih berkaitan dengan poin nomor 1. Saat masih kecil, anak-anak biasanya mudah diarahkan dan gampang dibilangin, orangtua tentunya ingin anak-anaknya patuh. Hanya saja setelah memasuki usia remaja, anak biasanya mulai bisa melawan, hal itu karena dia mulai memiliki ego.
Anak kecil biasanya masih bisa dipaksa dalam upaya mengarahkannya, tapi cara pemaksaan tidak akan efekfif pada remaja. Sebisa mungkin orangtua menghindari tindakan agresif pada anak karena hanya memperburuk situsasi.
Jika tindakan dan perilaku remaja sudah menyimpang lalu ditanggapi dengan kasar justru akan membuat si Remaja semakin menyimpang. Ditambah lagi, remaja akan balik membenci orangtuanya sehingga semakin sulit untuk mengarahkannya.
Oleh karena itu, sebisa mungkin orangtua pintar-pintar mengontrol diri, sehingga tidak meluapkan kemarahan secara membabi buta pada anak remajanya.
Daripada marah-marah, justru sikap lembut akan lebih efektif dan mengena di hati anak remaja. Hanya saja yang disayangkan, banyak orangtua yang lebih sering marah-marah daripada bersikap lembut. Seharusnya sikap lembut yang lebih diutamakan, marah-marah hanya sesekali saja dalam kondisi tertentu.
3. Edukasi Anak
Seringkali kenakalan remaja terjadi karena kurangnya edukasi. Anak baru gede biasanya masih memiliki masalah dan masih kesulitan dalam memahami batasan-batasan yang jelas. Ditambah lagi namanya remaja masih sangat labil.
Disinilah peran orangtua yang super penting, anak seharusnya sudah mendapatkan edukasi sejak dini. Sering mengobrol dan kedekatan antara orangtua-anak sangat penting sebagai cara mengatasi kenakalan remaja. Bagaimana orangtua bisa memberikan masukan jika hubungannya tidak dekat dengan remajanya?
Dengan begitu, pemberian edukasi pada anak bukanlah hal sepele. Orangtua harus mengedukasi anak tentang batasan-batasan yang jelas, mengajarkan anak mana yang boleh dan tidak, dll. Seharusnya mengedukasi anak sudah mulai dilakukan sejak dini.
Pada remaja, orangtua bisa mendiskusikan banyak hal. Misalnya mengedukasi remaja tentang jam pulang malam, juga beritahu dia bahwa sangat berbahaya berada di luar saat larut malam. Lalu edukasi remaja tentang bahaya seks bebas, miras, narkoba dll.
4. Pahami Psikologi Remaja
Cara mengatasi kenakalan remaja yaitu dengan memahami psikologinya. Akan sangat membantu jika bisa memahami psikologi remaja. Karakteristik remaja adalah labil, sulit ditebak, energinya besar dan emosional.
Ditambah lagi, biasanya remaja sudah mulai jago berargumen dan dia bisa saja menarik diri dari orangtuanya. Hal inilah yang membuat pusing banyak orangtua. Anak yang memasuki usia remaja seringkali berkonflik dengan orangtuanya.
Selain itu permasalahan yang sering dialami remaja seperti kecemasan, depresi dan mood swing.
Beberapa hal yang perlu dipahami dari psikologi anak remaja usia sekitar 12 tahun:
- Anak sudah mulai menginginkan privasi untuk dirinya.
Anak akan berusaha mencari jati diri yang bisa menjadikannya nyaman. Baik itu mencari jati diri pada hal-hal yang positif maupun negatif. - Dunia pergaulan anak mulai semakin kompleks.
Beberapa hal yang perlu dipahami dari psikologi remaja usia sekitar 15 tahun:
- Mulai tertarik pada lawan jenis.
- Ingin tampak mandiri. Dia akan marah saat diledek “Kamu sangat bergantung pada orangtua”.
- Punya rasa penasaran dan rasa ingin mencoba yang semakin tinggi. Termasuk rasa penasaran pada hal-hal negatif seperti merokok, minum-minuman keras, narkoba dan lain lain.
Beberapa hal yang perlu dipahami dari psikologi remaja usia sekitar 18 tahun:
- Perubahan psikologis dan suasana hati dapat lebih terkontrol dibanding masa sebelumnya.
- Semakin mandiri.
- Lebih mampu dalam mengendalikan kemarahan.
- Mulai tertarik memikirkan masa depan.
Dengan memahami psikologi dan perasaan remaja, akan sangat membantu dalam mengatasi problematika remaja.
Misalnya, saat seorang remaja mulai suka membangkang, itu biasanya karena beberapa faktor yaitu remaja ingin dihargai, ingin terlihat mandiri, menolak sering diatur, tekanan pergaulan, jiwanya labil dan berbagai faktor lainnya.
Tekanan pergaulan menjadi faktor terbesar penyebab kenakalan remaja, seringkali remaja lebih mendengarkan perkataan teman-temannya. Selain itu, ada juga remaja yang melakukan tindakan buruk agar mendapatkan perhatian. Coba pahami psikologi anak remaja Anda.
5. Berikan Ruang
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa remaja biasanya akan mengembangkan sifat egois dan ingin kebebasan. Orangtua harus menyadari hal ini bahwa dia bukan lagi anak kecil. Anak usia remaja tidak mungkin lagi ditekan-tekan seperti halnya anak kecil.
Berikan remaja ruang kebebasan, ruang berbicara dan ruang berpendapat. Jika orangtua tidak memberikan ruang-ruang ini, bisa menyebabkan hubungan dengan anak jadi renggang.
Jika hubungan orangtua dan anak remajanya renggang, lalu si Remaja mencoba mencari kesenangan di luar tanpa bimbingan, maka ini bisa sangat berbahaya.
Hal yang harus orangtua lakukan yaitu memperbaiki keharmonisan hubungan dengan anak remajanya, lalu berikan dia ruang yang cukup, dan berikan hak-nya dalam menentukan pilihan. Tugas orangtua adalah membimbing bukan menghakimi.
6. Remaja di Lingkungan Baik
Usahakan remaja berada di lingkungan yang baik. Jika remaja berada dilingkungan yang baik maka hal ini akan sangat membantu, dan tugas orangtua akan lebih mudah. Lingkungan pergaulan atau teman-teman dekat memberikan pengaruh sangat besar terhadap kepribadian remaja.
Perhatikan dengan siapa anak remaja Anda bergaul. Jika anak remaja Anda memiliki teman-teman yang baik maka ini berita bagus. Tapi jika teman-temannya buruk, maka orangtua harus putar otak untuk melindungi anak dari pamahaman yang buruk, dan meng-counter pengaruh buruk dari luar.
Orangtua jangan cuek terhadap bahaya pengaruh buruk dari luar. Kalau bisa, dorong anak untuk berada di lingkungan yang baik, lakukan ini dengan pelan-pelan tanpa ada kesan menyetir anak.
7. Perbaiki Sikap dan Respon
Anak remaja tidak jarang menjauh dan tidak mau mengobrol dengan orangtuanya karena merasa tidak nyaman. Misalnya, remaja terutup atau tidak mau bercerita karena khawatir mendapatkan respon negatif. Alhasil remaja lebih terbuka dan lebih memilih curhat pada temannya.
Cara mengatasi kenakalan remaja yaitu dengan membuatnya terbuka. Jika si Remaja tidak mau terbuka maka situasi akan semakin sulit.
Oleh karena itu, perbaiki sikap dan respon terhadap anak remaja, cobalah meresapi sudut pandang remaja dan menghargainya. Serta hindari tindakan suka menghakimi anak.
8. Beritahu Anak Tentang Bahaya Pergaulan Bebas
Anak sebenarnya memiliki HAK untuk diberitahu tentang apa saja bahaya dari pergaulan bebas. Ini adalah salah satu hak terbesar anak dari orangtuanya. Tanpa arahan ini, bisa saja anak terjatuh ke pergaulan bebas yang menghancurkan masa depannya.
Remaja biasanya punya rasa ingin mencoba yang besar. Pahamkan remaja tentang bahaya rokok, minuman keras, narkoba, seks bebas, dan lain lain. Pastikan untuk memberitahukan alasannya, misalnya bahaya seks bebas seperti beresiko menularkan HIV-AIDS dan menyebabkan kerusakan moral.
Saat melarang remaja akan suatu hal, pastikan untuk memberikan alasannya juga. Selain itu pahamkan remaja bahwa tidak semua orang bisa dijadikan teman, ajarkan remaja untuk pintar-pintar dalam memilih teman dekat.
9. Dukung Hobi Anak
Cara mengatasi kenakalan remaja yaitu dengan mendukung hobinya, apalagi jika hobinya bagus. Hal ini membuat energi anak tersalurkan dengan baik sehingga menjauhkannya dari masalah kenakalan remaja.
Dukung hobi anak walaupun itu mungkin akan mengeluarkan biaya. Dengan memiliki kegiatan positif, maka mencegah remaja dari memakai waktu luangnya untuk hal yang tidak-tidak. Selain itu dukungan orangtua akan mempererat hubungan orangtua-anak.
Tambahan: Orangtua harus menjadi panutan yang baik untuk anak-anaknya. Selain itu, pahami dengan baik hal-hal apa yang menjadi pemicu kenakalan remaja, setiap anak remaja memiliki karakter yang berbeda-beda, tentu orangtua yang paling tahu tentang karakter anak remajanya sendiri.
Comments are closed.