Salah satu cara untuk menata hunian mungil agar selalu nyaman ditinggali adalah dengan memanfaatkan apa yang dianggap kurang, yakni menata lahan yang terbatas. Anda dapat menyiasati ruang atau penempatan furnitur secara kreatif.
Beberapa cara bisa Anda terapkan, seperti pemakaian furnitur jenis modular, memilih furnitur multifungsi, melebur fungsi dua ruang, menggunakan partisi fleksibel, dan menyiasati luas ruang dengan cermin atau tampilan visual lainnya.
1. Memakai furnitur modular
Memakai furnitur modular sangat fleksibel terhadap kondisi dan dimensi ruang berbeda-beda. Furnitur jenis ini dapat berdiri sendiri atau dipisah, kemudian disatukan dengan yang lainnya. Ini berguna bila sewaktu-waktu anggota keluarga Anda bertambah atau ingin memperluas ruangan. Furnitur modular bahkan dapat dibongkar dan dikurangi volumenya.
2. Memilih furnitur multifungsi
Rumah dengan luas terbatas tetap dapat tampil nyaman dan menarik lewat penataan furnitur. Furnitur ini juga berperan penting dalam mendukung fungsi ruang-ruang sebagai tempat beragam aktivitas.
Namun, ada baiknya diusahakan agar furnitur tidak hanya memiliki satu fungsi saja, melainkan banyak fungsi (multifungsi). Cara ini dapat mengurangi jumlah furnitur yang akan ditempatkan. Misalnya, lemari di ruang keluarga juga bisa mencakup kebutuhan untuk meletakkan televisi, peralatan elektronik, tempat menyimpan koleksi CD, rak buku, juga tempat meletakkan foto atau pajangan.
3. Melebur fungsi dua ruang
Didalam rumah mungil, kebutuhan ruang per ruang tidak bisa dipenuhi semua. Bahkan, karena keterbatasan ini, fungsi ruangan dapat dileburkan sehingga dalam satu ruangan bisa menjalankan dua fungsi sekaligus.
Menggabungkan fungsi ruang tamu dan ruang keluarga sekaligus, misalnya. Saat rumah tidak kedatangan tamu, ruang tamu bisa Anda fungsikan sebagai ruang keluarga. Semua anggota keluarga bisa berkumpul di dalamnya untuk sekadar berbincang, duduk-duduk bersama dan bercanda, atau menonton televisi.
4. Menggunakan partisi fleksibel
Pada hunian mungil, menggunakan satu ruang untuk beberapa fungsi atau menggabungkan ruangan untuk satu aktivitas merupakan optimalisasi fungsi ruangan. Untuk menunjang hal ini, sebaiknya batasan antarruang tidak menggunakan sekat masif seperti dinding. Hal ini hanya akan membuat ruangan semakin sempit dan sesak.
Sebagai saran, Anda bisa menggunakan partisi bersifat fleksibel, seperti pemakaian gorden, partisi dari kayu, dari bambu, rotan, kaca, pintu lipat PVC, atau pintu geser. Seperti penggunaan partisi fleksibel, selain menyiasati sesaknya ruangan, juga dapat dimanfaatkan sebagai elemen dekorasi.
5. Menyiasati cermin atau tampilan visual
Permasalahan rumah mungil dapat diatasi dengan memasang cermin di dalamnya. Cermin akan memberi efek menggandakan obyek seperti asli dan mengubah luas imajinasi ruang. Namun, untuk menghasilkan imajinasi lebih luas, ada baiknya Anda memilih cermin berukuran besar, karena hal itu akan membentuk ruangan menjadi lebih besar dua kali lipat.
Pemasangan cermin pada beberapa titik juga memberi tampilan visual yang lebih luas. Posisi penempatannya di ruangan kecil sebaiknya dipasang vertikal agar pandangan orang dewasa lebih optimal. Sebaliknya, jika dipasang horisontal akan memberi kesan pendek.
Selain cermin, dengan memajang gambar, foto, atau lukisan panorama alam akan memberi kesan luas. Secara psikologis, tema panorama alam akan menghadirkan perasaan nyaman, lapang dan lega.
Selain itu, ada kesan tak terbatasi hingga garis horizon titik akhir pandangan mata. Karakter pandangan luas ini akan mengikutsertakan emosi penghuni. Bandingkan bila Anda menempatkan gambar bertekstur batu yang memberi pengaruh terbatas bagi penghuni.