Setiap anak memilki kemampuan konsentrasi dan tingkat kefokusan yang berbeda – beda, tidak hanya terjadi pada anak – anak saja, tetapi orang dewasa pun juga memiliki tingkat kemampuan konsentrasi dan kefokusan yang berbeda – beda pula.
Fokus dan kosentrasi adalah kemampuan otak untuk memusatkan perhatian dan juga pikiran pada satu objek tertentu, dan hal ini tidak akan lepas pengaruh dari banyak hal, misalnya pengaruh lingkungan, emosi, kondisi pada anak, dan lain sebagainya.
Kurangnya konsentrasi dan kefokusan pada anak – anak sering tejadi dan merupakan masalah yang dimiliki oleh setiap anak pada umumnya, apa lagi pada saat belajar, kadang – kadang anak susah untuk diajak fokus dan kosentrasi.
Sebagai peran orang tua dan seorang guru adalah tanggung jawab mereka untuk melatih dan meningkatkan tingkat kefokusan dan kosentrasi mereka. Berikut beberapa cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan dan dilakukan untuk membantu kosentrasi dan kefokusan pada anak.
10 Cara Melatih Kosentrasi Dan Fokus Pada Anak
1. Menjauhi Situasi yang Tidak Diinginkan Anak
Cara yang paling baik untuk mendapatkan konsentarsi dan kefokusan anak adalah menjauhkan mereka dari hal – hal yang bisa mengalihkan kefokusannya. Pada saat Anda mengajari membaca atau berhitung pada anak jauhkan atau pilihlah ruangan yang tenang dan tertutup. Misalnya jauhkan dari suara – suara yang bisik, atau jauhkan dari mainan kesukaanya. Hal ini bertujuan agar anak tetap kosentrasi dan fokus dalam belajar.
2. Memberikan Pujian Kepada Anak
Cara selanjutnya yaitu dengan memberikan pujian pada anak , karena memberikan pujian pada anak dapat meberikan efek yang menyenangkan dan membuat si anak lebih nyaman dan rileks serta termotifasi untuk berbuat lebih baik lagi, dengan begitu akan menambah daya kosentrai dan kefokusan anak lebih tinggi, dan lebih semangat untuk melakukan kegiatan terutama kegiatan proses belajar.
3. Mengurangi Intensitas Anak Terhadap Gadget
Penggunaan gadget untuk seorang anak sebaiknya di hindari atau di kurangi, sebab penggunaan gadget berlebihan pada anak, bisa membuat proses belajar anak tidak fokus dan tidak kosentrasi. Memberikan gadget pada anak memang hal yang baik untuk membuat si anak diam dan tenang, sehingga kita tidak perlu repot untuk menjaganya.
Namun di samping itu, gadget berdampak tidak baik terhadap perkembangan seorang anak, selain itu gadget dapat mempengaruhi perkembangan motorik pada anak, dan anak akan cenderung kecanduan dalam bermain gadget. Bermain gadget juga akan menjadikan anak kurang tertarik terhadap permaianan lain yang lebih berguna. Hal ini di karenakan si anak kencanduan lebih senang dengan permainan yang ditawarkan di dalam gadget itu sendiri.
4. Mengatur Jadwal Istirahat si Anak
Dengan tidur dan istrahat yang cukup, anak akan menggunakan 3 atau 4 area otak untuk menyelesaikan tugas, kata Dennis Molfese. Ph.D., yang meneliti jadwal tidur dan tingkat respon anak usia 4-8 tahun. Tapi kurang tidur dan kurang istrahat membuat otak tidak terkoordinasi dan efisien. Hal ini dapat memicu kurangnya kosentrasi dan kefokusan pada anak. Dari penjelasan tersebut penulis menghibau para orang tua, untuk mengatur waktu tidur dan istrahat anak untuk lebih baik.
5. Melakukan Pendekatan Secara Pribadi
Menumbuhkan kedekatan antara anak dan orang tua. Membangun kedekatan terhadap anak sangatalah baik, dengan adanya kedekatan terhadap anak, kita dapat dengan mudah menanyakan apa saja yang membuatnya fokus.
Dan kita juga dapat bisa mengetahui keinginan dari anak tersebut, untuk mengerjakan tugas – tugas yang telah di berikan. Anak yang dekat dengan kita akan telihat aktif dan cenderung bertanya apa yang anak tidak ketahui. Secara tidak langsung itu merupakan membangkitkan titik kosentrasi dan kefokusan pada anak.
6. Memberikan Keyakinan Dan Kepercayaan Terhadap Anak
Anak pada dasarnya membutuhkan motifasi yang cukup dari kedua orang tuanya, maka disinilah fungsi kedua orang tua dalam menumbuhkan kepercayaan diri dan kemadirian si anak. Dengan adanya rasa percaya diri terhadap diri anak, maka kosentrasi pada anak akan meningkat seiring kepercayaan dirinya yang ikut meningkat.
Rasa parcaya diri anak akan menunjang kesuksesan pada diri anak pada saat proses belajar, kosentrasi mereka pun akan penuh. Anak yang memiliki keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi cenderung aktif dan kreatif serta mandiri dalam menyelesaikan masalahnya.
7. Menerapkan Didikan Yang Tidak Otoriter
Anak pada umumnya akan merasa nyaman pada orang – orang yang ia percayai,dan salah satu yang kadang orang tua dan tenaga pendidik kesampingkan adalah dengan menjadikan si anak sebagai teman, hal ini memang kadang menjadi dilema bagi guru, sebab guru kadang memikirkan wibawanya sebagai guru dengan pola mendidik otoriter harapannya dengan cara itu guru dapat ditakuti dan dituruti oleh siswanya.
Namun sesungguhnya hal ini kadang tidak sesuai untuk sebagian banyak siswa, begitu pula bagi orang tua kepada anaknya, cara asuk yang otoriter dapat membuat anak menjadi tidak mandiri, tidak percaya diri dan tidak bisa mengendalikan emosinya.
8. Memberikan Tugas Yang Menantang
Anak yang tidak kosentraasi tidak hanya pengaruh dari faktor internal, misalnya teman yang ribut atau hal lainya, tetapi ada juga faktor lain yang membuat ketidak fokusan pada anak itu sendiri. Melainkan ada fakor lain yang mempengaruhi diri pribadi anak itu sendiri.
Cara untuk mengatasi kejadian tersebut yaitu dengan memberikan tugas yang menantang, di samping itu, agar suasan tidak terlalu berkutat dan mengantisipasi rasa kebosanan terhadap anak, kita harus di selingi dengan permainan atau dengan cara melakukan nyanyian bersama, guna untuk membangkitkan semangat si anak.
9. Menceritakan Hal – Hal Yang Dapat Menyentuh Emosional Anak
Masa anak –anak adalah masa dimana otak lebih cenderung untuk berfikir yang imajinatif, oleh sebab itu, caritakanlah hal – hal yang dapat memberikan imajinasi kepada anak, sebab dengan begitu si anak akan merasa penasaran dan cenderung untuk mengetahui lebih banyak dan secara langsung akan menumbuhkan konsentrasi anak penuh kepada objek, dalam hal ini kita sebagai orang tua ataupun guru.
10. Memberikan Permainan Yang Dapat Melatih Konsentrasi Anak
Ketika bermain, si anak pada umumnya tidak hanya bersenang – senang tetapi juga dapat belajar sesuatu dari permainan itu, seperti mengembangkan motorik, logika berfikir konsentrasi maupun kefokusannya.
Namun bukan berarti semua permainan dapat meningkatkan konsentrasi anak. Oleh sebab itu, wajib bagi orang tua untuk menyeleksi jenis permainan yang boleh dan yang tidak boleh dimainkan anak, dalam hal ini kesesuaian antara umur dan jenis permainan juga penting untuk diperhatikan, seperti bagi anak yang masih dini berikanlah permainan yang tingkat konsetrasinya relatif mudah dan ringan. Dan untuk anak diatasnya dapat diberikan permainan yang membutuhkan konsentrasi lebih.
Demikian beberapa 10 Cara Melatih Konsentrasi dan Fokus Pada Anak. semoga artikel ini bisa memberi manfaat untuk Anda orang tua hebat.