fbpx
Home » Yuk, Cermati Perkataan Talak yang Kerap Tak Disadari Suami

Yuk, Cermati Perkataan Talak yang Kerap Tak Disadari Suami

Apakah Anda tahu? Ternyata ada beberapa perkataan talak dari suami yang kerap tak disadari. Untuk tahu apa saja perkataan tersebut, marik simak artikel ini sampai selesai.

Meski banyak orang yang menginginkan pernikahannya selalu harmonis dan tentram. Namun, tak bisa dipungkiri, masalah kerap datang menghampiri. Itulah mengapa, menjalani rumah tangga memang tak selalu indah yang dibayangkan. Ada saja masalah yang menyulut emosi suami dan istri. Terlebih, ketika emosi sedang memuncak dan sulit dikontrol, selalu ada kemungkinan ada perkataan yang menyayat hati satu sama lain.

Salah-salah, hal tersebut bisa berujung pada perpisahan. Didalam Islam, talak merupakan suatu pemutusan hubungan ikatan pernikahan. Meski talak adalah sesuatu yang halal, tapi itu merupakan perbuatan yang dibenci Allah SWT. Sebab, dengan perkataan talak, berarti ikatan suami istri telah berakhir. Maka dari itu, kita harus berhati-hati. Terlebih bagi suami, yang kerap kali tanpa sadar mengucapkan perkataan talak pada istri. Seperti apa kata-katanya? Berikut rangkumannya:

1. Ucapan Tegas dengan Maksud Mentalak

Sering kali, di kala emosi sedang memuncak, perkataan talak terlontarkan dari mulut suami. Ucapan tersebut kerap ia katakan secara sengaja, meski hati tidak berniat demikian. Seperti mengucapkan,

“Saya talak Kamu!”

“Saya ceraikan Kamu!”

“Mulai saat ini, Kamu bukan lagi istriku”

“Pernikahan kita selesai sampai di sini”

Beberapa kalimat diatas, adalah contoh talak sharih alias ucapan tegas dengan maksud mentalak istri. Ketika perkataan tersebut suami sampaikan secara tegas, maka perceraian antara keduanya menjadi sah. Lantas, bagaimana jika dikemudian hari, suami menjelaskan bahwa tidak ada niatan untuk menceraikan? Tentu saja talak tetap sah. Sebab, suami mengucapkannya secara sadar.


2. Perkataan Talak Kiasan atau Ambigu

“Pulanglah ke rumah orangtuamu!”

Pernahkah suami mengucapkan hal tersebut? Sebenarnya, apa sih maksud dari kalimat tersebut? Jika ditafsirkan, kalimat diatas memiliki makna ganda atau bisa disebut dengan talak kinayah. Dalam hukum Islam, apabila suami mengatakan hal yang mengandung multitafsir, maka talak dianggap sah.

Terlebih, perkataan tersebut diiringi dengan niat untuk menceraikan istri. Namun, lain halnya jika niat baru muncul ketika mengatakan kalimat yang diucapkan. Maka, talak dianggap tidak sah, karena memang tidak ada niatan saat itu.


3. Perkataan Talak yang Langsung Terputus

“Akhir bulan ini, Kamu bukan lagi istriku”

“Minggu depan, kita putuskan hubungan pernikahan ini”

“Akhir pekan ini, kita harus datang ke pengadilan dan segera mengakhiri pernikahan ini”

Kalimat di atas, merupakan bentuk talak yang berkaitan dengan waktu. Selama waktu itu belum tiba, maka perceraian antara keduanya belum sah. Akan tetapi, ketika waktu tersebut sudah tiba, maka talak yang diucapkan suami hukumnya sah.


4. Ucapan yang Langsung Terputus

“Kamu telah aku talak!”

“Engkau telah tertalak”

Kalimat diatas, merupakan talak dengan bentuk mu’ajjal yang terkait dengan waktu jika diucapkan saat itu juga. Sehingga pernikahan langsung terputus dan talak dianggap sah. Perlu diketahui, kalimat talak tidak boleh dipermainkan, ini sama saja telah mempermainkan pernikahan. Sebab, secara hukum Islam, jika suami telah mengucap sighat, detik itu pun istri sudah tertalak.


5. Ucapan Talak dengan Syarat

Ada sebuah talak yang disebut dengan ta’liq, yaitu talak yang terjadinya tergantung dari sesuatu diwaktu yang akan datang. Talak jenis ini, biasanya akan menggunakan kata-kata syarat seperti ‘Jika’, ‘Apabila’, ‘Kapan pun’, dan sebagainya. Beberapa perkataan talak dalam bentuk ta’liq adalah:

“Kapan pun Kamu masih berhubungan dengan dia, maka Anda akan kuceraikan”

“Kalau sampai Kamu tidak datang ke rumah ibuku, maka jatuh talakku kepadamu”

“Jika Kamu keluar dari rumah ini, maka pernikahan kita selesai!”


6. Kalimat Talak Berupa Janji

“Dihari anniversary pernikahan kita, maka aku akan menceraikanmu.”

“Saat tahun baru tiba, aku berniat untuk mentalakmu.”

Lain halnya dengan perkataan talak yang dikaitkan dengan waktu, apabila kalimat diatas keluar dari mulut suami dan ia memenuhi janjinya saat waktu tersebut telah tiba, maka perceraian dinyatakan sah. Namun, perceraian tidak akan terjadi, jika sang suami tidak memenuhi janji tersebut, sehingga dianggap sebagai bukan dasar dari talak. Dikarenakan saat hari yang dikatakan datang, talak bisa saja terjadi atau sebaliknya.

Jadi, itulah beberapa perkataan talak dari suami yang kerap tak disadari. Semoga informasi ini dapat menambah ilmu pengetahuan untuk kita semua ya karena talak bukanlah candaan yang bisa dipermainkan seenaknya.