Mungkin sebagian besar dari orang tua masih ada yang beranggapan jika mendidik Anak bisa dimulai saat anak sudah lahir ke alam dunia. Tapi mendidik anak sejak usia dini itu bukan dimulai dari dia baru lahir, namun bisa sejak dia masih berada didalam kandungan.
Karena pada saat janin berusia 120 hari, sejatinya ia telah bernyawa. Sehingga sejak saat itu kita sudah bisa mulai mendidiknya.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
“Sesungguhnya setiap orang berada di dalam perut ibunya (berbentuk mani) selama empat puluh hari. Kemudian berubah menjadi segumpal darah selama itu juga (40 hari). Kemudian berubah menjadi sekerat daging selama itu juga. Lalu diutuslah malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya”. (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibn Mas’ud r.a).
Selain hadits diatas yang mengatakan janin didalam perut sudah hidup sejak berumur 4 bulan, ada juga penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa janin sebelum lahir mampu merespon stimulasi edukatif yang diberikan kepadanya.
Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa, kita sudah bisa mulai mendidik anak sejak masih dalam kandungan saat janin berusia 4 bulan.
Mendidik Anak Dalam Kandungan
Karena tujuan kita ingin memiliki anak yang shalih, maka berikut kiat-kiat mendidik anak dalam kandungan agar kelak menjadi anak yang shalih, dengan izin Allah tentunya.
Memperbanyak do’a
Cara pertama mendidik anak dalam kandungan adalah dengan memperbanyak do’a kepada Allah ta’ala. Sejak zaman dulu, para Nabi ‘alaihimussalam selaku orang-orang yang shalih juga mendo’akan anak-anak mereka. Misalnya do’a Nabi Ibrahim [QS. Ash-Shâffât (37): 100] dan Nabi Zakariya [QS. Ali Imran (3): 38].
Rajin beribadah
Ketika orang tua sedang beribadah, seperti shalat, puasa, dzikir, sedekah, dan ibadah lainnya, tidak ada salahnya ia menyapa janin yang ada di dalam rahim. Misalnya: “Yang kuat ya nak, hari ini kita sedang berpuasa”.
Rajin membaca al-Qur’an
Lantunan ayat-ayat suci al-Qur’an yang sering dibaca oleh orang tua, bisa terekam oleh janin yang ada di dalam rahim. Ada baiknya, selain rajin membaca al-Qur’an, orang tua juga menghapal semampunya. Diharapkan ketika lahir anak sudah memiliki bekal dalam menghapal al-Qur’an.
Berkata yang dengan perkataan baik
Sebisa mungkin selalu bertutur kata yang baik dan santun. Dengan demikian, diharapkan anak yang ada di dalam rahim ikut tertular perilaku positif tersebut.
Gunakanlah setiap waktu yang kita miliki di dunia ini untuk terus berusaha mendidik anak tanpa kenal lelah dan pantang menyerah. Kesuksesan besar memiliki anak yang shalih, ditentukan dari langkah pertama yang baik.
Dan selalu ingat juga, semua usaha yang kita lakukan untuk mendapatkan anak yang shalih, tidak lepas dari hidayah Allah. Semoga bermanfaat.