Islam mempunyai dasar dan tata cara tersendiri dalam mendidik anak. Karena dalam Islam, anak memiliki peran yang sangat penting.
Berikut 3 peranan anak yang nantinya akan mereka jalani.
1. Anak sebagai Generasi Penerus
Anak adalah harapan dimasa depan; merekalah kelak yang akan menjadi pengaman dan pelopor masa depan agama dan bangsa. Jadi wajib bagi kita mendidik mereka untuk menjadi generasi tangguh dimasa depan. Lebih jauh, Allah memerintahkan kita sebagai orang tua untuk menjauhkan mereka dari api neraka kelak.
2. Anak adalah Tabungan Amal Kita di Akhirat
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa selain amal kita didunia, sedekah jariah dan ilmu yang bermanfaat, doa anak yang sholeh merupakan amalan yang pahalanya akan terus mengalir hingga hari penghitungan kelak. Jadi, mendidik anak sesuai perintah Allah tetaplah merupakan keuntungan bagi diri kita juga pada akhirnya.
3. Anak adalah Penghiburan dan Perhiasan Dunia bagi Orang Tuanya
Anak adalah perhiasan bagi orang tua. Disatu sisi, ia akan menjadi penghibur dikala lelah dan kesusahan melanda, namun disatu sisi, ia juga dapat menggelincirkan dari jalan Allah.
Berdasar pemahaman akan kedudukan anak dalam al-Qur’an diatas, maka ada 3 kewajiban orang tua dalam mendidik anak, yaitu:
a. Memberikan dasar hubungan harmonis dengan Allah SWT (Habbluminnallah)
Sebagai orang tua kita harus dapat mengenalkan kepada anak-anak kita siapa Allah dan mengapa kita wajib taat pada-Nya. Ketaatan itu bukan hanya karena Allah pencipta, dan pemilik kita, namun karena dengan taat kepada-Nya, hidup kita akan menjadi lebih baik dan bahagia.
Dengan memberikan dasar sedemikian, maka anak tidak akan menganggap Allah sebagai “hakim” atau “pengawas”; namun sebagai zat yang memang kita butuhkan keberadaan-Nya. Hal inilah yang harus kita jadikan landasan utama dalam mendidik anak sekaligus merancang pola asuh yang tepat baginya.
Salah satu cara untuk memberikan dasar habbluminnallah adalah dengan mengajarkan shalat kepada anak semenjak kecil. Dan kemudian mulai memberikan pengertian mengapa kita harus shalat, apa manfaat shalat dan seterusnya.
b. Memberikan dasar hubungan yang harmonis dengan orang-orang disekeliling kita
Dalam Islam, hubungan antar manusia (hablumminanas), sama pentingnya dengan hubungan manusia dengan Allah (hablumminnallah). Bahkan nabi Ibrahim berdoa kepada Allah: “… agar mereka dicintai orang-orang…” Jadi, wajib bagi kita mengajarkan tata cara pergaulan yang baik dengan sesama dan dilandasi rasa saling hormat-menghormati; serta mampu bersikap asertif (saling menghormati & menghargai).
c. Memberikan dasar yang kuat untuk menghadapi tantangan jaman
Nabi pernah bersabda bahwa Beliau mengkhawatirkan umat dibelakangnya yang akan seperti busa dilautan; banyak namun tidak berpendirian. Hal semacam inilah yang harus kita pertimbangkan saat merencanakan pendidikan dasar bagi anak-anak kita.
Misalnya bagaimana agar ia menjadi anak yang kuat imannya, santun kepada sesama, serta kuat pula ilmunya. Ilmu akan membuat ia mampu bertahan serta senantiasa memiliki jalan ikhtiar untuk keluar dari permasalahan yang ia hadapi.
Dengan membaca dan memahami 3 paparan poin diatas, mari kita koreksi kembali apakah telah benar langkah yang kita ambil dalam mendidik anak kita dirumah. Jika masih ada yang kurang, mari kita lengkapi, jika ada yang keluar jalur, mari kita benahi.
Jika telah benar dan sesuai perintah Allah, mari kita berdoa agar Allah senantiasa menjaga keistiqomahan, lisan dan hati kita dari hal-hal yang tidak Allah kehendaki. Semoga bermanfaat.