Untuk Sahabat Properti yang sedang mencari informasi cara untuk membuat rumah, bisa menyimak tulisan dibawah ini. Karena diperlukan langkah-langkah yang tepat dalam membangun sebuah rumah untuk hunian kita.
Untuk memudahkan dalam mengatur proses pembangunan rumah, buatlah jadwal waktu (timer schedule), antisipasi pengaruh pekerjaan terhadap lingkungan, dan tentukan jumlah pekerja.
Untuk merealisasikannya, kelompokkan masing-masing jenis pekerjaan seperti berikut:
Pekerjaan Dasar
Pekerjaan dasar yang dimaksud adalah pekerjaan awal yang memakan waktu cukup banyak dan dikerjakan sebelum pekerjaan instalasi dan fiishing. Pengelompokkan jenis pekerjaan dasar ini juga harus akurat karena menyangkut pekerja.
Pekerjaan dasar terdiri dari beberapa macam di antaranya:
- Pasangan batu belah untuk pondasi
- Pasangan bata dan plesteran untuk dinding
- Pekerjaan konstruksi beton,baja dan pipa besi
- Pemasangan rangka atap dan penutup atap
- Pembuatan dan pemasangan kusen
- Pembuatan dan pemasangan pintu atau jendela serta
- Pemasangan Plafon.
Pekerjaan Instalasi
Pada banyak kasus, pekerjaan instalasi biasanya bersamaan dengan pekerjaan dasar. Pekerjaan instalasi dilakukan dengan cara membobok atau memahat tembok, kemudian ditanam kabel atau pipa didalamnya.Untuk efisiensi dan biaya, pekerjaan sebaiknya dilakukan bersamaan sebelum pekerjaan plesteran dan acian, serta pemasangankeramik dilaksanakan.
Pekerjaan instalasi terdiri dari beberapa macam, diantaranya yaitu :
- Pemasangan instalasi pipa air kotor.
- Pemasangan instalasi pipa air bersih.
- Pemasangan instalasi daya listrik (penambahan daya atau pemasangan baru dari PLN).
- Pemasangan instalasi kabel listrik.
- Pemasangan instalasi penerangan atau lampu
- Pemasangan instalasi grounding.
- Pemasangan instalasi penamgkal petir.
Pekerjaan finishing
Setelah pekerjaan dasar dan instalasi selesai maka dilakukan pekerjaan akhir atau finishing. Pekerjaan ini menentukan wajah dari suat bangunan. Jika finishing suatu pekerjaan tidak bagus, tentu akan berpengaruh terhadap harga dari bangunan itu,walaupun dibuat dengan konstruksi yang sangat kukuh.
Pekerjaan yang dikelompokkan dalam pekerjaan finishing antara lain:
- Pemasangan lantai (keramik,batu alam,atau motif tekstur).
- Finishing dinding plafon, kusen, daun pintu-jendela, railing, dan pagar.
- Pengecatan tembok, kayu dan besi.
- Pemasangan kunci, hak angin dan grendel,
- Pemasangan lampu, sakelar, stop kontak serta,
- Pemasangan peralatan sanitari (wastafel, kloset, bidet, shower tray, sink dan kran air).
Pembagian tugas dan area pekerjaan yang jelas dan terarah
Koordinasi atau kerja sama tim memang sudah direncanakan,tetapi tidak mudah dijalankan. Muncul pertanyaan, apakah pembangunan rumah yang hemat biaya dipengaruhi oleh kerja sama tim? Apabila dilihat bekerja, kapan tukang kayu masuk area, kapan tukang besi memulai menentukan keberhasilan pelaksanaan pembangunan rumah.
Kerja sama terjalin terpenuhi persyaratan minimal, diantaranya:
- Saling mengenal antar tukang dan sudah pernah bekerja sama.
- Dipimpin oleh kepala proyek atau mandor yang berpengalaman.
- Kemampuan masing-masing tukang sudah terukur oleh kepala proyek atau mandor.
- Tersedia peralatan penunjang yang cukup sehingga tidak saling berebutan dan,
- Faktor non-teknis (makan dan minum) mudah diakses dan telah tersedia.
Sebelum memulai pekerjaan, para tukang dikumpulkan terlebih dahulu. Tujuannya, agar diantara mereka saling memahami tugasnya masing-masing. Faktor pengarahan dari kepala proyek atau mandor dan pemahaman pekerja terhadap gambar dan area pekerjaan akan memudahkan pekerja untuk saling berinteraksi, berkomunikasi dan akhirnya saling memberi motivasi. Jika pekerjaan gagal, kegagalan tersebut merupakan kegagalan tim, bukan beban seseorang.
Lakukan manajemen pembelian material
Dalam melakukan persiapan, khususnya persiapan material, harus dilakukan perhitungan volume pekerjaan dan penghitungan material berdasarkan analisis pekerjaan dengan cermat.
Hal ini disebabkan waktunya terbatas dan tidak mungkin tukang menunggu material habis atau salah beli.
Selain itu, yang terpenting adalah organisasi letak penyimpanan material atau area penumpukan batu dan ruang penyimpanan besi beton serta semen yang terhindar dari pencurian dan air hujan.
Organisasi penyimpanan material akan mempengaruhi waktu mobilisasi material itu sendiri. Misalkan, akan ada sedikit penambahan pondasi untuk teras depan, kemudian yang datang dahulu kayu yang kemudian ditumpuk di dekat teras.
Setelah itu datanglah batu yang ditaruh paling belakang. Kondisi ini mempengaruhi mobilisasi material dan akan membuang waktu karena bekerja dua kali, yaitu memindahkan kayu dan mengangkat batu, untuk didekatkan didaerah teras yang akan dipasang pondasi.
Persiapkan tempat kerja dan gudang material
Sebelum pelaksanaan pebangunan rumah dimulai, buat dulu tempat istirahat bagi para tukang dan tempat penyimpanan material (semen, pasir, split, kayu dan lain-lain) dilapangan. Area tempat bekerja itu diperlukan untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Gudang juga dibutuhkan untuk tempat penyimpanan material yang digunakan secara terus menerus ataupun bertahap (semen , paku, ember, pacul, sekop dan lain-lain).
Untuk memudahkan dalam komunikasi dan pengawasan, sebaiknya dibuat sebuah ruangan untuk direksi kit. Ruangan ini berfungsi sebagai ruang untuk membahas masalah-masalah pekerjaan atau diskusi pemecahan masalah yang terjadi dilapangan.
Persiapan-persiapan yang dibutuhkan:
- Lokasi tempat penumpukan material pasir,batu kali,dan split.
- Lokasi tempat penumpukan material kayu dan besi beton.
- Lokasi tempat penyimpanan material semen, paku, ember, pacul, sekop dan lain-lain.
- Lokasi untuk direksi kit dan gudang, lokasi kamar mandi (WC) untul para pekerja pompa air.
Setelah itu, disiapkan area tempat pembuatan kerangka besi beton untuk sloof, kolom dan balok beton. Jika masih menggunakan konstruksi atap kayu, disiapkan juga area untuk tukang kayu membuat rangka konstruksi atap.
Buat area tempat penumpukan sampah dan material bekas yang tidak diperlukan lagi agar area lokasi proyek terjaga kebersihannya. Letakkan area ini dekat dengan pintu masuk proyek agar memudahkan pembuangan ke luar lokasi proyek. Dengan dilakukannya perencanaan tempat-tempat tersebut maka pekerjaan akan lebih terkoordinasi dan pekerjaan bisa lebih lancar.
Lakukan cek dan ricek
Sebelum pekerjaan dimulai
didalam pelaksanaan pembangunan dibutuhkan persiapan sebelum pekerjaan dimulai. Jika tidak dilakukan, akan timbul masalah dalam proses perjalanan pembangunanya.
Pekerjaan persiapan
Sebelum pelaksanaan pembangunan dimulai, perlu diperhatikan beberapa hal seperti di bawah ini:
- Pastikan bahwa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pemda setempat sudah selesai dan sudah bisa dipasang. papan IMB di proyek
- Siapkan gambar desain rumah secara keseluruhan.
- Siapkan gambar kerja lapangan, lalu di-copy untuk disiapkan dilokasi.
- Tentukan pihak yang akan melaksanakan pekerjaan pembangunan, langsung dengan mandor atau memilih dilaksanakan oleh kontraktor.
- Susun rencana anggaran biaya (RAB) untuk mengetahui total pengeluaran biaya pembangunan rumah sehingga memudahkan pengontrolan. pengeluaran biaya.
- Buat time schedule untuk memudahkan pengawasan dan setiap pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.
- Sebagai bahan pertimbangan, untuk lokasi tanah bekas sawah atau rawa dan dibangun bangunan dua lantai dengan bentang/ lebar ruang empat meter atau lebih, lakukan tes tanah dilaboratorium tanah. Tujuannya untuk mengetahui jenis dan tipe pondasi yang akan digunakan, agar dikemudian hari bangunan rumah tidak terjadi penurunan pondasi (ambles).
Pekerjaan Pembangunan Dimulai
- Pasanglah papan izin mendirikan bangunan (IMB) yang telah diisi nomor IMB diatas tanah bagian depan dan siapkan foto copy dokumen IMB, agar memudahkan pengawas lapangan jika ada petugas dari pemda datang memeriksa
- Siapkan dua set gambar kerja lapangan untuk pengawas lapangan dan mandor.
- Minta izin atau lakukan pemberitahuan kepada RT setempat dan tetangga di sekitar proyek sehubungan dengan akan dimulainya pembangunan rumah.
- Siapkan petugas keamanan untuk menjaga proyek, untuk menghindari kehilangan material pada malam hari.
- Lakukan pembersihan dilokasi proyek (tanah) dari segala barang-barang atau kotoran lainnya. Hal ini untuk memudahkan pelaksanaan pelaksanaan pengukuran di lapangan.
- Buatlah pintu dan pagar sementara untuk mengelilingi tanah proyek.
- Perhatikan kekuatan beton diatas saluran pinggir jalan yang masuk ke dalam proyek. Jika tidak kuat, segera ganti dengan beton yang lebih kuat, agar dapat menahan beban berat truk pengangkut material yang masuk ke dalam proyek.
- Apabila pembangunan akan dilaksanankan di atas tanah kosong. Buatlah bedeng untuk ruang pengawas lapangan kerja dan gudang material. Jika memungkinkan buatlah ruang tambahan (tukang) yang akan menginap di proyek (untuk menghemat ongkos transportasi).
- Buatlah pompa air dan WC sementara untuk digunakan oleh pekerja di proyek.
- Lakukan pengukuran ulang terhadap ukuran tanah dan sesuaikan dengan ukuran tanah di sertifikat tanah.
- Ukur ketinggian level permukaan tanah dengan level permukaan jalan didepan proyek, jangan lupa selisihnya.
- Buatlah suatu titik patokan sebagai dasar atau titik awal untuk membuat ukuran sesuai rencana bangunan yang akan dibangun dan disesuaikan dengan ukuran tanah yang ada.
- Mulailah pemasangan bowplank apabila semua ukuran sudah didapat dan sudah sesuai.
- Mulailah proses pekerjaan pondasi setelah bouwplank terpasang.
Lakukan Penghematan Saat Membuat Dak Beton
Atap dak terbuat dari adonan beton, biayanya relative hampir sama jika dibandingkan dengan penggunaan rangka atap kayu atau aluminium dan penutup atap genteng keramik.
Penggunaan atap dak beton memiliki keuntungan tersendiri, antara lain:
- Lebih kuat dan tidak memerlukan perawatan yang rutin.
- Bisa menjadi alternatif sebagai rumah, dengan menambah ruang di atasnya.
Untuk menghemat biaya dalam pembuatan atap dek beton, berikut ini disajikan beberapa tips agar lebih ekonomis.
1). Gunakan tiang bekesting bambu.
Sehubungan dengan mahalnya harga kayu maka solusinya adalah menggunakan bambu sebagai tiang bekesting. Harga bambu jauh lebih murah dibandingkan kayu. Sebagai pembanding, harga satu batang bamboo dengan panjang 6-7 m adalah Rp.5.000,00 dan dapat dipotong menjadi Rp.20.000,00 per batang. Sebagai penutup bekesting minimal cukup menggunakan triplek 9 mm.
2). Tidak menggunakan plafon.
Langkah lain yang dapat dilakukan adalah pemanfaatan dak beton sebagai plafon.Untuk menjadikan dak sebagai plafon maka pembuatannya harus rapi dan rata sehingga setelah dibongkar, memerlukan plesteran atau acian sebagai finishingnya, cukup dengan menggunakan plamir tembok untuk merapikannya.
Berikut ini disajikan tips pengerjaan dan beton agar permukaan dibawah terlihat rapi:
- Bekesting harus kuat dan kekar sehingga tidak mengalami penurunan atau perubahan saat dilakukan pengecoran.
- Gunakan triplek minimal 9 mm sebagai penutup bekestingnya, sehingga beton tidak menggelembung atau melendung.
- Jangan menggunakan plastic diatas triplek. Pemberian lapisan plastik saat pengecoran bertujuan agar tidak ada rembesan air dari coran beton, tetapi fakta yang terjadi adalah saat pengecoran banyak plastik yang sobek dan terjadi lipatan-lipatan dari plastik. Akibatnya setelah di cor, hasilnya kurang rapi. Untuk merapikannya diperlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Agar hasil cor-coran rapi siram triplek dengan campuran air dan semen sehingga hasil coran halus dan terlihat licin juga cukup merapikan bekas sambungan antar triplek.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah melakukan pengecoran adalah sebagai berikut:
- Jalur listrik, pipa listrik dan tempat dus harus sudah dibuat atau dipasang ditempat yang nantinya akan ditanam dalam beton. Oleh karena itu, gunakan pipa listrik yang bagus.
- Setelah pengecoran, usahakan kondisi beton tetap basah selama lebih kurang dua minggu dengan cara disiram atau direndam.
- Untuk mencegah kebocoran, lapisi dak beton dengan waterproofing.
Gunakan Cara Plester Dan Acian Yang Baik
Pada umumnya setelah rumah ditempati beberapa bulan mulai terlihat dinding retak-retak rambut. Kejadian retak-retak rambut pada dinding sebetulnya bisa diminimalisir dengan pelaksanaan pekerjaan yang benar.
Dinding retak rambut terjadi karena bangunan rumah tersebut dilaksanakan dalam waktu yang relatif cepat (dikejar target) sehingga ada tahapan-tahapan yang terlewati. Padahal tahapan tersebut bisa meminimalisir terjadinya retak-retak rambut pada dinding.
Tata cara dan tahapan yang benar membutuhkan waktu, agar hasil dari plester dan acian kualitasnya baik.
Tata cara dan tahapan pekerjaan plesteran dan acian
Pada saat pemasangan dinding bata, lakukan penyiraman dua kali sehari 9 pagi dan sore selama satu minggu pada pasangan dinding yang sudah selesai terpasang, agar pengeringan adukan semen pada dinding bata pengeringannya merata dan bertahap.
Setelah tahapan penyiraman dinding bata selesai, dimulai pelaksanaan pekerjaan plesteran dinding. Namun sebelum memulai pelaksanaan plesteran, dinding dan bata disiram air terlebih dahulu secara merata, agar plesteran dapat lebih meresap kedalam bata.
Pelaksanaan pekerjaan diselesaikan per bidang dinding, jangan sampai terjadi pelaksanaan pekerjaan plesteran selam dua hari (disambung), untuk menghindari terjadinya retakan pada sambungan.
Setiap plesteran yang sudah selesai dilakukan, segera keesokan harinya permukaan plesteran tersebut disiram dengan air secara merata pagi dan sore selama satu minggu.
Setelah pelaksanaan penyiraman selama sattu minngu barulah pelaksanaan pekerjaan acian dapat dilaksanakan. Demikian pula pelaksanaan pekerjaan acian pada satu bidang dinding jangan sampai terputus (dikerjakan lagi keesokan harinya), untuk menghindari terjadinya retak pada sambungan acian.
Setelah acian benar-benar kering (tidak keluar angin lagi), baru dapat dilakukan pekerjaan pengecetan dinding tersebut.
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan meminimalisir terjadinya keretakan rambut pada dinding, perlu kecermatan dan pengawasan dilapangan terhadap tahapan penyiraman dinding tersebut.
Pasang Lantai Keramik Sesuai Tahapan Yang Benar
Keramik merupakan salah satu bahan finishing yang sangat menentukan keindahan dan keanggunan sebuah bangunan. Karena itu pemasangannya pun harus diperhatikan dengan baik. Cara pemasangan dan tahapan-tahapan pemasangan merupakan kunci dari kualitas penampilan keramik itu sendiri, sekalipun keramiknya mahal dan indah. Jika pemasangannya kurang baik, hasilnyapun tidak akan baik.
Didalam proses tahapan pemasangan lantai keramik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pemasangan, yaitu sebagai berikut:
- Bersihkan area yang akan dipasangi keramik dari tumpukan material atau barang-barang lainnya yang tidak ada kaitannya dengan pemasangan keramik.
- Cari dan temukan lokasi yang mudah diakses kesemua ruangan didalam rumah untuk digunakan sebagai patokan awal pemasangan keramik.
- Rendam keramik didalam air terlebih dahulu beberapa saat sebelum di pasang.
- Tentukan besaran nat atau jarak antara keramik (kisaran 3-6 mm)
- Mulailah memasang keramik satu baris ke arah memanjang dari setiap ruangan.
- Lakukan pengecekan ulang ukuran di setiap ruangan terhadap pemasangan keramik.
- Pastikan permukaan lantai rabat beton benar-benar bersih dari kotoran dan tumpukan minyak.
- Siram dengan air permukaan lantai rabat beton yang akan dipasangi keramik.
- Beri semen pada bagian bawah keramik diberi semen yang sudah dicampuri air sedikit sehingga membuat daya rekat keramik maksimal.
- Pastikan pada saat pemasangan keramik harus benar-benar padat (adukan semen merata) sehingga tidak terjadi adanya rongga diantara keramik dan adukan semen yang akan mangakibatkan keramik mudah lepas.
- Lakukan pengecekan terhadap ketinggian atau level permukaan beberapa keramik yang sudah terpasang apakah sudah terpasang dangan rata (water pas)
- Hindari keramik yang sudah terpasang terinjak orang atau pekerja selama 2-3 hari karena keramik yang baru terpasang belum kuat menerima beban.
- Setelah lantai keramik terpasang beberapa meter persegi lakukan pengecekan ulang. Jika ditemukan keramik yang berongga (kopong), segera lakukan perbaikan
- Lakukan pekerjaan pengisian nat keramik setelah 5-7 hari sejak pemasangan keramik, agar udara gas akibat reaksi campuran semen dan air dibawah keramik sudah tidak terjadi.
- Bersihkan keramik terlebih dahulu dengan air bersih sebelum menggunakan bahan pembersih bahan pembersih lantai keramik.
Pasang Rangkap Atap Sesuai Tahapan Yang Benar
Pekerjaan atap harus mendapatkan perhatian khusus karena atap merupakan salah satu elemen rumah yang melindungi penghuni rumah dari cuaca panas dan hujan.
Rangka atap bisa dibuat dari dua jenis bahan material, yaitu dari kayu atau dari logam (besi siku dan baja ringan), tergantung dari biaya yang disediakan.
Bentuk dasar atap genteng terdiri dari tiga tipe, yaitu perisai, pelana dan peramid, kemudian berkembang ke bentuk-bentuk atap lainnya seperti atap joglo (jawa), atap rumah tradisional minang (Sumatera), atap rumah tradisional Toraja (Sulawesi), dan lain-lain.
Pada pembahasan kali ini jenis dan ukuran yang digunakan serta bentuk dasar atap yang pada umumnya banyak digunakan dengan konstruksi dari bahan kayu yang menutup atapnya menggunakan genteng (keramik atau beton).
Konstruksi atap kayu
Ukuran balok kayu tangka atap yang digunakan adalah 6 cm x 15 cm atau 8 cm x 15 cm tergantung dari bentangan rangka atap yang dibutuhkan. Balok kayau ini digunakan untuk kuda-kuda dan gording. Untuk bentuk atap perisai dibuat dua jenis rangka kuda-kuda, yaitu untuk bagian tengah dan bagian diagonal atap yang biasa disebut jurai atap yang miring, sedangkan untuk bentuk atap pelana dibuat satu tipe kuda-kuda.
Kayu untuk balok kaso terdiri dari dua ukuran, tergantung jenis dan tipe genteng yang akan digunakan. Ukuran 4 cm x 6 cm atau 5 cm x 7 cm.
Kayu untuk reng juga terdiri dari dua ukuran tergantung jenis dan tipe genteng yang akan digunakan. Ukuran 2 cm x 3 cm atau 3 cm x 4 cm.
Konstruksi baja ringan atau besi siku
Apabila hendak menggunakan konstruksi atap menggunakan bahan dari baja ringan atau besi siku, sebaiknya dikonsultasikan dengan pihak supplier atau perusahaan yang sudah biasa menangani pekerjaan atap dari logam karena pembuatan dan pemasangannya dilakukan oleh pihak supplier. Berikan fotocopy gambar denah lantai dan potongan serta denah atap kepada supplier agar bisa dibuat perhitungan biayanya.
Sebagai bahan pertimbangan, memilih supplier jangan hanya karena tergiur oleh “harga murah”, tetapi perhatikan referensi yang memiliki supplier tersebut dan kualitas pekerjaannya.
Tahapan pengerjaan
Mulailah proses pekerjaan rangka atap pemasangan dinding dan kolom beton sebagian besar sudah terpasang (jika bengunan dua lantai dinding dan kolom di bagian lantai atas). Pembuatan rangka atap dari bahan kayu adalah membuat kuda-kuda dan menyiapkan teknik sambungan diujung balok gording yang akan disambungkan dengan gording disebelahnya.
Letakkan kuda-kuda yang sudah dibuat diatas balok beton keliling (ring balok), kemudian dipasang balok gording sebagai pengikat antara kuda-kuda.
Setelah kuda-kuda terikat kuat dengan gording, pasang balok “ikatan angin” dengan ukuran 5 cm x 10 cm secara silang (diagonal) diantara kuda-kuda.
Apabila balok gording sudah terpasang, dilakukan pemasangan balok kaso.
Sesuaikan jarak pemasangan reng dengan tipe dan jenis genteng yang akan digunakan karena setiap tipe dan jenis genteng mempunyai ukuran yang berbeda. Reng dapat mulai dipasang setelah balok kaso sudah terpasang di atas gording.
Sebaiknya lakukan pemasangan genteng setelah balok kaso terpasang semua dan sebagian besar reng sudah terpasang pula, karena dikhawatirkan kuda-kuda belum terikat kuat oleh balok gording dan balok kaso.
Buat talang dari bahan seng atau karpet karet
Pasang genteng nok di wuwungan (paling atas) atau dibagian jurai.
Lakukan Pengecatan Yang Baik
Pekerjaan pengecetan adalah salah satu pekerjaan finishing yang harus mendapat perhatian khusus, mengingat keindahan dan kerapian sebuah rumah tergantung dari hasil akhir pengecatan.
Pada umumnya tata cara dan pelaksanaan pekerjaan pengecatan dilakukan kurang hati-hati sehingga kualitasnya menjadi kurang maksimal.
Banyak hal menjadi penyebab kurang baiknya hasil pekerjaan cat. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan pengawasan dengan baik agar kualitas pengerjaannya baik.
Tata cara pelaksanaan pengecatan:
- Pastikan bahwa tata cara dan tahapan pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian sudah baik dan benar.
- Pastikan permukaan acian pada dinding sudah benar-benar kering (tidak ada lagi noda basah)
- Lakukan pengamplasan secara merata pada permukaan acian dinding.
- Bersihkan permukaan acian dari segala noda kotoran, minyak (oli, solar dan lain-lain) terutama untuk noda minyak harus dibersihkan sampai tuntas.
- Setelah pengamplasan dan pembersihan, untuk mendapat hasil yang baik dan cat dapat merekat dengan kuat, lakukanlah tahap pertama dengan menggunakan cat dasar untuk dinding.
- Usahakan penggunaan plamir dinding seminimal mungkin (hanya untuk bagian dinding yang berlubang atau acian yang gompal).
- Lakukan pekerjaan pengecatan secara lapis per lapis. Setiap tahapan (lapisan) setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sedah kering (jangan tergesa-gesa) untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik pada dinding baru.
- Pengecatan dilakukan dengan 3-5 tahap lapisan cat.
Hasil akhir yang baik akan diperoleh apabila tahapan-tahapan pengecatan dilakukan dengan baik dan hati-hati.
Lakukan Penghematan Saat Pengacian
Setelah plesteran selesai, lakukan pengacian. Caranya, lapisi plesteran dengan semen sehingga dinding kelihatan halus. Untuk menghemat biaya semen sebagai bahan utama acian,semen dapat di oplos dengan mil dengan perbandingan 1 : 3. Acian yang menggunakan oplosan semen dan mil menyebankan warna tembok menjadi keputih-putihan. Karena itu jika pengerjaan aciannya rapi atau halus tidak perlu digunakan plamir tembok saat akan mengecat.
Buat Selokan Pipa Kabel Listrik
Saat dinding diplester jangan lupa dibuatkan jalur (selokan) untuk pipa kabel listrik, kemudian dipasang secara rapi.
Usahakan penempatan saklar maupun stok kontak terencana dengan baik sehingga menghemat kebutuhan kabel. Jika pipa jalur listrik tertinggal, dinding akan dibobok dan ditutup kembali sehingga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, bekas bobokan akan kelihatan kurang rapih dan terjadi keretakan.
Demikian artikel proses pembangunan rumah berarti selesai pula seri cara membangun rumah secara bertahap. Mudah-mudahan bermanfaat bagi Anda yang membutuhkan informasi membangun rumah secara bertahap.